Aku Tidak Bisa Hidup Tanpamu
Blog ini udah lama nggak ane belai-belai. Biasalah kalau sudah ada yang baru, biasanya yang lama terlupakan. Terakhir ngepost tentang pemuatan puisi di koran Lampung Post. Setelah kupikir-pikir nggak layak tulisan pemuatan ditampilkan di blog ini. Berhubung blog ini adalah blog untuk merenung dan menggeranyangi yang layak digeranyangi. Hahaha. Jangan salah tanggap karena aku pun nggak butuh ditanggapi. Cobalah rileks dan mencoba tenang dalam menikmati hidup pemberian yang maha kuasa.
Tema yang akan ane bahas kali ini adalah tentang "Hidup dan mati". Pasti kalian pernah dengar atau malah sebagai saksi hidup ditinggalkan kekasih hati, pujaan hati atau tetek-bengek apalah itu namanya. Jika ada orang yang Anda sayangi pernah mengatakan "ia takkan bisa hidup tanpamu" lalu sekarang dia sudah menikah atau meninggalkan Anda, coba lihat masih hidup nggak?
Jangan buru-buru ente bilang dia itu bacrit, penger, bulshit, atau anjai, ntah apalah itu, sukak-sukak Anda la yang mempersepsikannya. Ingat kalau dia masih hidup. Tahu nggak dia ini siapa? dia ini bisa laki-laki atau perempuan. Coba lihat kalau dia masih juga hidup walau Anda sudah tidak lagi bersama dengannya, maka berbangga hatilah Anda karena dia hidup dengan orang lain tetapi dia membayangkan orang tersebut adalah Anda. Makanya dia masih hidup sampai sekarang.
Kalau dia mati berarti saat itu orang yang pernah mengatakan "ia takkan bisa hidup tanpamu" benar-benar menepati janjinya alias sudah tidak bisa lagi membayangkan orang yang bersamanya adalah bukan Anda.
Saran ane sebagai master motivasi di belantara kehidupan percintaan sebaiknya ubahlah pola pikir yang terus menerus membenci dan mengutuk orang yang Anda sayangi pergi ke ranjang orang lain.
Hidup terlalu rumit kalau dipikirkan buat yang nggak penting. Kayak tulisan ini nggak penting kali buat dibaca. Hahahaha.