FENOMENA RAMADHAN
Dimuat harian analisa 24 Juli 2011
Sebentar lagi kita akan menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Bagi para remaja sudah seharusnyalah di bulan ini untuk ikut serta berpuasa. Demikian juga halnya dengan yang masih kecil, sudah sepantasnya dilatih sejak dini agar puasa. Bila tidak sanggup penuh seharian berpuasa setengah hari pun tidak apalah. Hal ini diberi keistimewaan bagi yang masih kecil. Untuk kita para remaja (sudah besar) malulah bila kita tidak sanggup berpuasa penuh.
Bulan Ramadhan selain bulan yang penuh berkah sebenarnya mempunyai beberapa nama julukan. Nama-nama itu merefleksikan makna keberkahan Ramadhan yang dapat diraih bagi yang menjalaninya dengan benar. Dengan datangnya bulan ramadhan selalu identik dengan fenomena yaitu fenomena ramadhan namanya. Fenomena ramadhan yang dimaksud yaitu mengenai kemajuan dan peningkatan setiap datangnya bulan ramadhan.
Kemajuan
Sudah disinggung bahwa ciri khas bulan suci ramadhan adalah puasa. Pada malam harinya kita disunnahkan melakukan shalat tarawih yang hanya dilakukan setahun sekali. Tepatnya shalat tarawih hanya terdapat pada bulan ramadhan saja. Jadi sangat sayang bila kita sebagai remaja yang masih segar bugar tidak turut serta melaksanakan shalat tarawih. Sekalian sebagai ajang pelatihan untuk kita.
Awal ramadhan inilah muncul fenomena unik yang tak seharusnya ditiru. Di hari-hari pertama ramadhan kita dapat melihat antusiasme dan bersemangatnya baik itu para orang tua, remaja, dan anak-anak memadati masjid dan mushola melaksanakan shalat tarawih. Sehingga ruangan pun tak cukup dan sebagianpun mengikuti sholat berjamaah di halaman masjid atau mushola.
Memasuki hari-hari terakhir bulan suci ramadhan, jamaah sholat tarawih mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Tahukah Anda maksud dari kemajuan ini? Menjelang akhir bulan suci ramadhan aktivitas sholat tarawihlah yang mengalami kemajuan. Shaf (baris) sholat tarawih yang mulanya sampai meluber ke halaman masjid dan mushola semakin maju tinggal beberapa shaf (baris) saja. Kemajuan yang tidak pantas dibudayakan.
Peningkatan
Pada akhir bulan ramadhan dan menjelang lebaran seluruh pusat perbelanjaan mengalami peningkatan. pengunjung tumpah-ruah memadati pusat perbelanjaan ini Mulai dari mencari baju baru, makanan, dan kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan penyambutan hari lebaran. Di mana umat muslim melaksanakan satu bulan penuh peperangan melawan hawa nafsu baik itu lapar, haus, kesabaran, dan lain-lain sebagainya. Maka sangat pantas untuk dirayakan hari kemenangan ini.
Namun ironis memang. Bahwa peningkatan-peningkatan yang tumbuh justru bertolak belakang dengan nilai-nilai ramadhan. Padahal di akhir bulan suci ramadhan ada bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Alangkah baiknya bila kita tetap konsisten menjaga pelaksanaan ibadah agar tidak menurun.
Sebentar lagi kita akan menyambut datangnya bulan suci ramdhan 1432 Hijriah. Dalam kalender masehi tepatnya tahun 2011. Kita sebagai generasi penerus bangsa, marilah mengubah fenomena ramadahan terdahulu. Kita isi kedatangan bulan suci ramadhan ini dengan terus menyemarakkan masjid-masjid maupun mushola sampai akhir ramadhan.
